Penciptaan Manusia
Didalam
Agama Budha mengajarkan Sari Panchamabutha yang dimana sari ether, hawa, api,
air dan bumi bersatu menjadi sadarsa (enam rasa), yaitu rasa manis, asam,
pahit, pedas, asin, dari sini bercampurlah semua unsur yang lain, didalam
percampuran terdapatlah dua unsur benih kehidupan yaitu mani wanita (swanita)
dan mani laki-laki (sukla).
Dari sinilah penciptaan manusia muncul.[1]
Didalam
agama budha manusia pertama disebut dengan nama swayabhu-manu, tetapi
ini bukan nama perorangan melainkan sebutan saja, dalam bahasa sansekerta
swayabhu ialah yang menjadi diri sendiri dan manu ialah makhluk berfikir yang
menjadikan dirinya sendiri. Jadi manu dalam agama budha hanyalah kata istilah
manusia, menurut agama budha semua manusia adalah manusia
Penciptaan Manusia
Didalam
Agama Budha mengajarkan Sari Panchamabutha yang dimana sari ether, hawa, api,
air dan bumi bersatu menjadi sadarsa (enam rasa), yaitu rasa manis, asam,
pahit, pedas, asin, dari sini bercampurlah semua unsur yang lain, didalam
percampuran terdapatlah dua unsur benih kehidupan yaitu mani wanita (swanita)
dan mani laki-laki (sukla).
Dari sinilah penciptaan manusia muncul.[2]
Didalam
agama budha manusia pertama disebut dengan nama swayabhu-manu, tetapi
ini bukan nama perorangan melainkan sebutan saja, dalam bahasa sansekerta
swayabhu ialah yang menjadi diri sendiri dan manu ialah makhluk berfikir yang
menjadikan dirinya sendiri. Jadi manu dalam agama budha hanyalah kata istilah
manusia, menurut agama budha semua manusia adalah manu.
Jadi dalam agama Budha kehidupan manusia ini
diibaratkan seperti rantai. Ada 12 mata rantai kehidupan manusia yaitu:[3]
• Avijja (kebodohan
batin).
• Sankhara
(bentuk-bentuk karma).
• Patisando
Vinarna (kesadaran).
• nama dan raga
(batin dan jasmani)
• Salayatana
(enam landasan India).
• Phassa
(kortex).
• Vidana
(perasaan).
• Tantra
(nafsu keinginan).
• Upadana
(melekat).
• Bhava
(terus menjadi tumbuh).
• jati (kelahiran).
• Jasa
Marana (tua dan mati).
• Penciptaan Alam
Alam semesta memiliki luas yang tidak terkira dan
apa yang ada di dalamnya pun tidak terhitung jumlahnya. Namun semua yang
terkandung di dalam alam semesta memiliki dasar penyusun yang sama. Dalam
Buddhisme, ada tiga komponen yang menyusun hakekat alam semesta, yaitu Citta,
Cetasika, dan Rupa.[4]
Didalam agama budha terdapat yang namanya Tilakhana
yaitu tiga corak umum dan pancakhanda yang artinya lima kelompok kehidupan,
didalam tilakhana terdapat yang namanya Anicca (Ketidak kekalan) yang dimana
alam semesta ini mengalami banyak perubahan yang tidak ada putus-putusnya.
Tidak ada satupun yang tetap sama untuk selama satu saat yang berturut-turut.
Realitas alam semesta ini bukanlah merupakan suatu kolam yang tenang, akan
tetapi merupakan suatu arus/aliran yang mengalir deras.[5]
Sejak saat permulaan terbentuknya alam, kehancuran
telah membayangi dan dapat dipastikan bahwa suatu saat akan hancur kembali
tidak berbekas. Ketidak-kekalan ini yang diajarka dalam agama budha bukanlah
suatu yang direka-reka atau yang dibuat-buat, akan tetapi merupakan kenyataan ,
fakta, yang dirasakan dan dialami dengan jelas sekali dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Hubungan Manusia dan Alam dalam Agama Budha
Hubungan Manusa dan alam sangat keterkaitan
yang dimana dalam agama budha juga ada yang namanya Paticca Sammupada yang
dimana setiap kejadian selalu bergantung pada kejadian lain. Jadi segala
sesuatu yang terdapat didalam alam semesta ini dapat dikembalikan kedalam
rangkain sebab akibat. Jadi apabila manusia dengan alam nya baik atau kamma nya
baik menghasilkan baik pula, apabila manusia dengan alamnya buruk atau kammanya
buruk menghasilkan yang buruk juga.
DAFTAR PUSTAKA
Swabodhi, Harsa, Budha
Dharma&Hindu Dharma, Analogi Filsafat, Etika dan Puja. Sumatera Utara:Yayasan Perguruan Budaya, 1980.
Cudamani, Pengantar
Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi,
Jakarta: Yayasan Wisma Karma, 1987.
Hadiwiyono, Harun, Agama Hindu dan Budha. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Maaciww!! Udah mampir di Blog ane, Semoga Bermanfaat, janan lupa likenya ya :)